Cara Kerja Kontraktor, Dibahas Lengkap !

Membangun sebuah hunian atau infrastruktur bangunan biasanya membutuhkan jasa kontraktor. Hal ini berhubungan dengan cara kerja kontraktor yang akan membuat penyelesaian pembangunan berlangsung lebih cepat dan mudah.

Biasanya dalam satu tim kontraktor terdiri atas beberapa pegawai yang saling membantu sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat.

Bacaan Lainnya

Kontraktor sendiri dibutuhkan untuk membangun suatu bangunan. Dalam melakukan pekerjaan terdapat beberapa cara yang berbeda satu sama lain. Perbedaan cara ini berpengaruh besar pada system pembayaran.

Pengertian Apa Itu Jasa Kontraktor?

Kontraktor merupakan perseorangan atau badan hukum yang disewa atau dikontrak oleh pelanggan dalam hal ini pemilik proyek untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang ada di perjanjian kontrak yang telah disepakati.

Pekerjaan kontraktor akan dibatasi dengan waktu, biaya, dan juga beberapa hal yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan sesuai deadline.

Cara Kerja Kontraktor

Biasanya kontraktor akan mendapatkan pekerjaan dengan dua cara, yaitu ditunjuk langsung oleh pelanggan atau berdasarkan system lelang yang diselenggarakan oleh pelanggan.

Pemenang lelang merupakan kontraktor yang menawarkan harga terbaik dan juga menjanjikan produk berkualitas. Tak hanya itu, jasa kontraktor yang menang juga harus dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh pemilik proyek.

Banyak orang masih bingung dalam membedakan antara kontraktor dan pemborong. Padahal dua pekerjaan ini jelas berbeda di mana kontraktor bekerja berdasarkan kontrak yang telah disepakati sedangkan pemborong hanya bekerja berdasarkan perjanjian lisan tanpa hitam di atas putih.

Tak hanya itu, kontraktor selalu dinaungi oleh badan hukum sehingga resmi namun untuk pemborong tidak berbadan hukum .

Mengenal Macam-macam Cara Kerja Kontraktor

Ada tiga cara kerja kontraktor yang perlu diketahui sebelum memutuskan penggunaan, berikut merupakan penjabarannya:

Sistem Cost and Fee

Cara kerja kontraktor yang pertama adalah menggunakan sistem cost and fee. sistem ini merupakan cara kerja yang sangat terbuka di mana segala hal yang berhubungan dengan pengeluaran dana oleh kontraktor akan selalu dilaporkan kepada Anda sebagai pemilik. Hal tersebut membuat pengeluaran dana dapat terpantau dengan baik.

Pengeluaran uang yang dimaksud adalah pengeluaran untuk belanja seperti pembelian bahan bangunan, biaya kecil tambahan, pembiayaan pegawai, hingga adanya penjaminan jika tidak terdapat penyelewengan dana.

Pada sistem ini Anda diberikan kebebasan apakah akan mengurus segala perbelanjaan sendiri atau diserahkan kepada jasa kontraktor. Jika dirasa terlalu sibuk dan tak mampu mengatasi sendiri, maka jasa kontraktor siap membackup dengan sistem pembayaran yang terbuka.

Baca Juga :  Mengapa Memiliki Properti Penting?

macam Kerja Kontraktor

Jaminan keterbukaan masalah dana ini harus dibuktikan dengan adanya kwitansi pada setiap pembelanjaan. Dengan kwitansi tersebut terdapat rincian besaran pembelian yang dikeluarkan. Hal ini akan membuat adanya saling percaya satu sama lain dalam bekerja sama.

sistem ini dipercaya sebagai sistem terbaik yang bisa dipilih jika Anda menginginkan pembangunan yang berkualitas. sistem ini juga sangat disarankan bagi Anda yang membutuhkan pembangunan gedung begitu rumit.

Pasalnya sistem kerja yang sangat fleksibel membuat Anda dapat memutuskan bagaimana sistem pengelolaan apakah dikelola sendiri atau justru diserahkan semuanya kepada kontraktor.

sistem pembayarannya sendiri dilakukan dengan memberikan sebesar 10% dari nilai keseluruhan produk pada jasa kontraktor. Namun angka ini bukanlah suatu patokan karena di beberapa daerah angkanya mencapai 15%. Artinya, jika Anda membangun gedung dengan biaya 100 juta, maka Anda harus bersiap mengeluarkan upah sebesar 10 juta.

Sistem Borongan Sebagian

Cara kerja kontraktor yang kedua adalah sistem borongan sebagian. sistem ini membuat sebagian tanggung jawab pekerjaan berada di tangan kontraktor, sehingga Anda sebagai pemilik tidak dapat memegang kendali secara keseluruhan.

Adapun pembagian tanggung jawab dikembalikan kepada bagaimana kesepakatan awal antara kedua belah pihak. Biasanya kesepakatan ini ditentukan pada saat awal kerja sama.

Sistem kerja ini terbilang tidak disukai karena fakta di lapangan biasanya kontraktor hanya akan mendapat kepercayaan penuh dalam menangani pembangunan struktur gedung saja. Proses selanjutnya hingga finishing akan berubah menjadi sistem cost and fee. Hal ini membuat proses pemasangan keramik, tembok, cat, hingga finishing dikembalikan lagi ke tangan klien.

sistem ini cocok digunakan bagi Anda yang menginginkan kualitas akhir memuaskan namun terbatas dengan dana.

Caranya dilakukan dengan merubah menjadi sistem cost and fee pada tahapan finishing. Hal ini akan membuat Anda dapat memaksimalkan anggaran yang dipunyai untuk penyelesaian gedung secara sempurna dengan material terbaik.

Sistem Borongan Utuh

Cara kerja kontraktor yang ketiga adalah sistem borongan utuh. sistem ini memungkinkan Anda lepas tangan terhadap pekerjaan. Anda sebagai klien cukup menyiapkan dana pembangunan, melakukan negosiasi dengan kontraktor, serta menentukan deadline penyelesaian pekerjaan.

Proyek pembangunan secara penuh menjadi tanggung jawab kontraktor, disini Anda hanya perlu mengamati apakah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perjanjian dan kesepakatan awal.

sistem ini memungkinkan kontraktor mengatur sendiri pemanfaatan dana pembangunan. Intinya kontraktor harus menggunakan dana yang ada untuk membangun bangunan sesuai dengan kesepakatan di awal.

Baca Juga :  Mushola minimalis dalam Rumah, Ukuran ?

Urusan apakah kontraktor bisa mendapatkan keuntungan atau justru harus menambahkan dana itu menjadi masalah kontraktor. Namun sistem ini membuat klien tidak dapat ikut campur selama pembangunan jika sudah dimulai.

Sistem ini memiliki kelebihan pembangunan lebih cepat diselesaikan jika dibandingkan dengan cara kerja kontraktor lainnya. Namun, satu hal yang perlu disoroti adalah masalah hasil dan kualitas bangunan.

Sistem ini hanya disarankan digunakan jika Anda terburu-buru masalah waktu pembangunan tanpa harus mengeluarkan dana secara berlebihan.

Cakupan Jasa Kontraktor

Saat menentukan jasa kontraktor, sangat penting mengetahui terlebih dahulu apa saja layanan atau fasilitas yang diberikan. Jangan sampai memilih jasa namun tak paham atas layanan yang diberikan. Berikut merupakan cakupan jasa kontraktor:

Jasa Desain

Cakupan jasa kontraktor yang pertama adalah jasa desain. Setelah Anda selesai berdiskusi masalah lahan dan sistem kerja kontraktor, maka selanjutnya pihak kontraktor akan memberikan jasa desain secara detail.

Biasanya mereka akan memberikan desain interior, eksterior, hingga beberapa fasilitas penunjang. Pembuatan desain akan disesuaikan dengan keinginan dan juga kebutuhan pelanggan.

Bangunan dan Material

Layanan selanjutnya yang juga diberikan oleh jasa kontraktor adalah bangunan dan material di mana kontraktor bertanggungjawab penuh atas pembersihan lahan.

Layanan ini meliputi pembersihan, penggalian lahan untuk pondasi, hingga pembuatan sumur resapan apabila diperlukan. Biasanya kontraktor akan mengerahkan penggunaan alat berat untuk memudahkan pekerjaan.

Renovasi atau Remodeling

Layanan ketiga yang juga diberikan oleh jasa kontraktor adalah renovasi. Kontraktor tidak hanya melayani pembangunan bangunan sejak awal namun juga melayani renovasi serta perbaikan. Biasanya kontraktor menyediakan jasa perombakan yang berhubungan dengan interior, fasilitas gedung, hingga bagian eksterior.

Perlu diketahui jika cakupan jasa kontraktor tidak hanya urusan bangunan dan rumah saja. Pasalnya, kontraktor juga telah merambah bidang-bidang lain layaknya arsitektural, pekerjaan sipil, tata lingkungan, elektrikal, hingga mekanikal.

Penggunaan jasa kontraktor harus dilakukan secara hati-hati dan selektif. Anda sebagai pemilik klien harus mengetahui bagaimana cara kerja kontraktor sebelum membuat kesepakatan. Bila perlu lakukan sistem lelang agar mendapatkan kontraktor terbaik sesuai dengan harapan.

Pos terkait